Muhammadiyah Minta Menteri Jangan Belajar Terlalu Lama 

Muhammadiyah Minta Menteri Jangan Belajar Terlalu Lama 

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan ucapan selamat kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang telah dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu, (23/10/2019) di Istana Negara, Jakarta. Haedar mengungkapkan harapan kepada para menteri terkait amanat dan tugas kenegaraan yang diberikan kepada mereka. 

"Semoga diberi kekuatan iman dan taqwa dalam menjalankan tugas kenegaraan yang sangat penting bagi hajat hidup rakyat," kata Haedar, seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, Kamis (24/10/2019). 

Ia mengimbau agar para menteri yang baru tidak belajar terlalu lama. "Para menteri baru jangan belajar terlalu lama karena harus berlomba dengan waktu dan pekerjaan nyata," kata Haedar. 



Empat harapan Muhammadiyah 

Muhammadiyah menyampaikan empat harapan kepada 38 menteri yang baru dilantik. Pertama, Muhammadiyah berharap agar para menteri menunjukkan integritas tinggi sebagai pejabat publik yang menjunjung tinggi moralitas. 

"Menteri bukan hanya pejabat negara biasa, mereka akan menjadi tumpuan sekaligus sorotan publik atas integritas ruhani dan etiknya yang luhur," kata dia. Para menteri juga harus menunjukkan kepemimpinan yang berkarakter. 

Kedua, Muhammadiyah berharap agar para menteri bekerja dalam koridor konstitusi dan sistem good governance yang tinggi. Salah satu cirinya, kata dia, menjauhi korupsi dan penyalahgunaan wewenang agar tidak ada lagi pejabat pemerintah yang tersangkut perkara hukum. 

"Jadikan kementerian yang dipimpinnya benar-benar berstandar sistem yang objektif, meritrokrasi, dan ada hasil yang nyata," kata Haedar. 

"Tugas dan tantangan setiap kementerian tengah menghadang di depan yang memerlukan political-will yang kuat," lanjut dia. 

Ketiga, para menteri agar bekerja secara profesional dan penuh pengabdian tinggi bagi bangsa dan negara. Profesionalitas tersebut ditunjukkan dalam bentuk kerja yang optimal serta keberpihakan tinggi terhadap hajat hidup rakyat. 

Menurut dia, nama Kabinet Indonesia Maju menjadi tantangan bagi para menteri untuk semakin maju. "Juga diharapkan para pejabat negara di tingkat mana pun harus sudah selesai dengan dirinya, sehingga yang dipikirkan dan diperbuat sepenuhnya untuk bangsa dan negara, bukan untuk diri atau kroninya," papar Haedar. 

Terakhir, Muhammadiyah mengharapkan masyarakat terus mengontrol kinerja pemerintah secara positif dan konstruktif. Hal itu penting agar para menteri benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik dan hasilnya dapat dirasakan oleh rakyat. 

"Publik jangan meninabobokan para pejabat negara dengan pujian-pujian atau kekaguman-kekaguman yang berlebihan," kata Haedar. "Bantu mereka dengan sikap positif dan wajar karena para pejabat negara tersebut baru memulai untuk bekerja yang di hadapannya banyak masalah berat dan penuh tantangan," ujar dia.**